Mahasiswa Sastra Indonesia UNS Telusuri Jejak Islam di Sragen: Temukan Naskah Kuno di Masjid Mujahidin
PRABANGKARANEWW, Sragen — Tiga mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kunjungan akademik ke Masjid Mujahidin, yang terletak di Kaligunting RT 05, Kalibuk, Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, Senin (6/10/25).
Kunjungan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan naskah kuno yang tersimpan di masjid bersejarah tersebut.
Salah satu peninggalan berharga yang mereka temukan adalah naskah berjudul Al-Majmu’ah atau ilmu-ilmu kalam, karya ulama lokal bernama Muhammad Hamdi yang ditulis pada tahun 1907. Hingga kini, naskah tersebut masih terawat dengan baik oleh keturunan penulisnya di Kaligunting.
Menurut Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A., dosen Sastra Indonesia FIB UNS, naskah tersebut menggunakan media kertas daluang, yaitu kertas tradisional yang dibuat dari kulit kayu mulberry (paper mulberry).

“Untungnya naskah ini ditulis menggunakan kertas daluang sehingga kondisinya masih terjaga. Jika ditulis di kertas Eropa, mungkin sudah hancur karena usia kertas Eropa hanya sekitar 100 tahun, sementara daluang bisa bertahan hingga 500 tahun,” jelasnya.
Naskah Al-Majmu’ah ditulis dalam bahasa Jawa menggunakan aksara Arab (Pegon), dan terdiri dari lebih dari 400 halaman. Keberadaan naskah ini menjadi bukti nyata kekayaan sejarah dan tradisi keilmuan Islam di Sragen, dengan sanad keilmuan yang berhubungan hingga Kyai Abdul Qodir Jalal dari Kaliyoso.
Selain itu, penggunaan kertas daluang juga dianggap sebagai bentuk perlawanan simbolik ulama terhadap kolonial Belanda yang memperkenalkan kertas Eropa.
Selain naskah, Masjid Mujahidin juga menyimpan lima bingkai kaligrafi bersejarah yang dibuat pada tahun 1931. Meski hampir berusia satu abad, tinta kaligrafi masih terlihat jelas dan tidak lapuk.

Setiap waktu salat tiba, Arwianto, takmir masjid, masih rutin membunyikan beduk dan kentungan di serambi masjid—suatu tradisi yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Kunjungan mahasiswa ini juga berkolaborasi dengan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Sragen (Disarpus Sragen) untuk melakukan digitalisasi naskah Al-Majmu’ah.
Hasil digitalisasi tersebut akan didaftarkan sebagai warisan budaya dan disimpan salinannya di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.
Sebelum menuju Masjid Mujahidin, para mahasiswa lebih dahulu mengidentifikasi arsip-arsip bersejarah di Disarpus Sragen, antara lain:
-
Surat tanda pembelian rumah milik Dirowidjojo (1961),
-
Buku catatan harian milik S. Gito Widagdo (1945),
-
Catatan notasi balok Mars Sukowati (1944).
Dalam catatan harian S. Gito Widagdo—yang dikenal sebagai Komandan Laskar Harimau, Badan Keamanan Rakyat Sukowati—terdapat tulisan pengajian, kutipan Arab, dan doa-doa berbahasa Jawa. Hal ini menunjukkan pengaruh Islam yang kuat di Sragen pada masa perjuangan kemerdekaan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya akademisi muda UNS dalam melestarikan naskah kuno dan warisan budaya Islam Nusantara, sekaligus memperkuat kesadaran sejarah lokal di kalangan generasi muda.
Penulis: Lutfia Hardiantari, Rezty Putri Ariana G.
Dokumentasi: Abdullah Faqihudin)
