Senja Lukisan Terindah di Atas Cakrawala Pacitan

Senja Lukisan Terindah  di Atas Cakrawala  Pacitan
SHARE

Prabangkaranews.com – Pacitan (9/2/2020) – Pacitan kota kelahiranku dengan berbagai kenangan.  gambar jembatan di atas dulu hanya berupa jembatan dari bambu.  Masyarakat pada saat itu tahun 1980 an mulai membuat jembatan dengan tiang penyangga dari pohon kelapa atau pohon akasia.  Setiap 4 bulan sekali biasa diperbaiki. Sebelum tahun 80-an untuk pergi ke seberang harus melalui sungai. 

Namun suasana tersebut membuat aku senantiasa terkenang.  Sejak aku lulus sarjana di salah satu Universitas Negeri di Malang aku tidak ingin bekerja di luar Pacitan.  Kini semua telah berubah dengan jembatan beton dengan lalu lalang manusia untuk mencari sesuap nasi.  Terkadang tak tahu kapan siang kapan malam. 

Baca Juga  Presiden Jokowi Stok Beras Cukup, Siap Didistribusikan

Namun yang tak pernah pudar keindahannya yaitu ciptaan Allah SWT berupa senja.  Senja sebagai bertanda matahari mulai tenggelam di ufuk barat, suasana malam akan bertemu.  Namun senja terasa mempesona walaupun hanya sebentar.  Warna indah menebar pesona terkadang manusia lupa akan harkat martabat sebagai makhluk sosial. 

Senja di Pantai Kasap Pacitan Jawa Timur Indonesia

Senja di Pantai Kasap Pacitan Jawa Timur dengan warna merah semburat dengan kombinasi warna yang maha dahsyat.  Lukisan  langit cakrawala Pantai Kasap dari Sang Pencipta, saat malam bertemu di cakrawala. Kemudian mereka berbincang, dengan berjuta pesona.   “Mengapa sekarang ini era milineal  orang-orang lebih menyukai senja dan selalu merindu saat senja.?” tanya mereka dalam hati.  Padahal yang membuat mereka terlelap dalam tidur adalah aku,” kata senja.

Baca Juga  Jurnalis Jatim Berduka, ABY Telah Pergi

Semburat senja di Pantai Srau Pacitan, walaupun tidak seindah senja di Pantai Kasap namun mereka berbincang dengan malam.  “Malam merasa ini tidak adil. Jika tidak ada malam para manusia tidak akan berhenti dari pekerjaan mereka dan mereka tidak akan mengingat rindu karena kesibukan yang tak henti,” gumannya.  Senja sebagai pertanda bagi manusia untuk meninggalkan aktifitas pekerjaannya yang sangat melelahkan. Jika bukan manusia maka hiduplah seperti robot yang tidak bisa menikmati keindahan senja disebabkan kesibukannya yang tidak tahu waktu.  Senja di Pantai Pacitan terasa indah dan akan terualang tiap hari sambil menikmati kehidupan ini.  (Agoeshendriyanto/SCI/PN/2020) Foto. Muh.Rafid Musyaffa.