Jalan Tak Ada Ujung Karya Mohtar Lubis
Resensi Novel “Jalan Tak Ada Ujung” karya Mohtar Lubis
Mochtar Lubis merupakan seorang jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia. Salah
satu novel karya Mochtar Lubis yaitu novel yang berjudul “Jalan Tak Ada Ujung” yang
termasuk dalam karya sastra angkatan 20-an atau Balai Pustaka. Karya sastra pada periode
ini ditandai dengan karakteristik umum seperti:
- Menggambarkan pertentangan paham antara kaum muda dan kaum tua.
- Menggambarkan persoalan adat dan kawin paksa termasuk permaduan.
- Adanya kebangsaan yang belum maju masih bersifat kedaerahan.
- Banyak menggunakan bahasa percakapan dan mengakibatkan bahasa tidak
terpelihara kebakuannya. - Adanya kontra pertentangan antara kebangsawanan daerah.
- Cerita bermain pada zamannya.
Kisah dalam novel “Jalan Tak Ada Ujung” bertemakan tetang nasionalisme yang berupa
ketegangan antara kelompok pemuda kemerdekaan serta perselingkuhan. Kisah seorang
guru yang bernama Isa yang hidup bersama istrinya yang bernama Fatimah.
Keadaan ekonomi keluarganya sangat kekurangan. Istrinya seringkali meminjam uang hanya untuk
kebutuhan makan. Selain itu, Isa tidak bisa memberikan kepuasan secara batin kepada
istrinya untuk selamanya. Sehingga keharmonisan keluarganya semakin lama semakin
berkurang dan istrinya berselingkuh.
Isa selalu dihantui dengan rasa ketakutan ketika masamasa revolusi, ketakutannya berawal ketika guru Isa bergabung dengan sebuah organisasi pemberontakan. Ia diajak oleh Hazil yang tidak lain adalah selingkuhan istrinya. Denganketerpaksaan mengambil senjata dan bom tangan di daerah Asam Reges, dan disimpan di Manggarai, setelah itu, di selundupkan ke Kerawang.
Penyelundupan berjalan dengan mulus, namun menyisakan ketakutan pada guru Isa. Serdadu Inggris meninggalkan Indonesia setelah adanya perjanjian Linggar Jati. Setelah kepergian serdadu Inggris, serdadu Belanda datang kembali ke Indonesia. Puncak pemberontakan mereka terjadi
ketika guru Isa, Hazil, dan Rakhmat, temannya, menyerang serdadu Belanda di sebuah bioskop Re dengan melempar bom yang menyebabkan beberapa serdadu Belanda terluka.
Setelah itu, Hazil dan guru Isa ditangkap oleh polisi militer dan mereka berdua disiksa, karena mereka tetap tidak mau mengaku di mana Rakhmat bersembunyi.
Amanat yang terkandung dalam novel “Jalan Tak Ada Ujung” ini yaitu: 1) bersabarlah dalam menghadapi cobaan yang diberikan tuhan kepada kita, karena disetiap cobaan yang datang pasti tidak luput dari ketetapan tuhan dan sesalu ada hikmah dibalik cobaan tersebut; 2) selalu bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan tuhan kepada kita; 3) pandailah dalam memilih teman agar tidak terjerumus pada pergaulan yang akan membuat kita tersiksa dan tenggelam dalam perbuatan yang tidak baik.
Penulis Resensi: Riska Fitriana Mahasiswa PBSI STKIP PGRI Pacitan