Pembicaraan Bilateral Presiden Jokowi dan Kanselir Angela Merkel; Bahas Industri, Investasi dan Pandemi

Pembicaraan Bilateral Presiden Jokowi dan Kanselir Angela Merkel;  Bahas Industri, Investasi dan Pandemi
SHARE

PRABANGKARANEWS.COM || Membuka Hannover Messe 2021, esok harinya Presiden Jokowi dan Kanselir Angela Merkel melakukan pembicaraan bilateral. Industri, investasi, dan pandemi menjadi perhatian bersama.

Presiden Joko Widodo dan Kanselir Jerman Angela Merkel hadir dalam satu frame. Keduanya hadir secara virtual secara bersama-sama, membuka acara “Hannover Messe 2021: Digital Edition”, ajang pameran industri mutakhir yang digelar sekali setahun di Hannover, kota industri di Jerman bagian utara, pada Senin (11/4/2021) malam. Presiden Jokowi menjadi tamu spesial karena Indonesia dipilih menjadi mitra utama dalam ekshibisi industri yang digelar 12–16 April 2021 itu.

Hannover Messe (Hannover Fair) adalah acara tahunan yang ditunggu oleh para pelaku industri di seluruh dunia. Indonesia dipilih menjadi mitra 2021, menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang  Kartasasmita, karena dinilai sebagai negara yang punya kekuatan mengimplemestasikan industri 4.0, baik dari sisi infrastruktur sumber daya manusia maupun perangkat kebijakannya.

“Sesuai arahan Presiden Jokowi, dengan menjadi country partner di Hannover Messe, Indonesia  dapat tampil sebagai negara berkembang yang sedang melakukan transformasi ekonomi menuju industri 4.0 berdasarkan riset dan inovasi,” ujarnya dalam keterangan persnya, Senin, 12 April.

Lebih jauh, Agus Gumiwang menyampaikan lima fakta seputar Hannover Messe 2021 yang digelar secara bersama-sama antara Pemerintah Jerman dan Indonesia.

1. Pameran dagang terbesar di dunia untuk teknologi industri

Hannover Messe adalah pameran dagang teknologi industri terbesar di dunia, yang telah berjalan lebih dari 72 tahun. Pameran ini memiliki eksposur internasional yang kuat. Dalam Hannover Fair 2019, hadir lebih dari 6.500 peserta dari 75 negara tampil menunjukkan karya industrinya di area seluas 227.000 meter persegi (22,7 hektar).

Setiap tahun, Hannover Messe rata-rata dihadiri 225.000 pengunjung yang merupakan pemimpin level dari perusahaan di seluruh dunia. Ada 2.500 jurnalis dari 51 negara yang meliputnya. Dalam  agenda Hannover Messe 2021: Digital Edition, Pemerintah RI memfasilitasi beberapa kerja sama di bidang industri, baik government to government (G to G) maupun business to business (B to B).

Baca Juga  BPK-XI Sosialisasi Aplikasi Dapobud Pendaftaran dan Usulan Warisan Budaya

2. Acara pemanfaatan alih teknologi untuk Indonesia

Menteri Agus Gumiwang optimistis, dengan tajuk Hannover Messe 2021: Digital Edition, event itu  akan menjadi arena transfer teknologi lewat jalur partisipasi dan konektivitas industri Indonesia ke dalam jaring rantai pasokan global. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia guna menarik investasi dan memperluas pasar ekspor sektor industri,sehingga mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Kondisi tersebut sesuai dengan roadmap Making Indonesia 4.0 yang akan mempercepat revitalisasi sektor manufaktur dengan tujuan membawa Indonesia masuk 10 negara ekonomi terbesar di dunia pada 2030. Adapun realisasi investasi di sektor industri pada periode 2020 mencapai Rp272,9 triliun, tumbuh 26 persen dari 2019 yang sebesar Rp216 triliun.

3. Negara pertama di Asia Tenggara

Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan kesempatan sebagai official country partnerdi Hannover Messe. Hal ini membuka peluang Indonesia meraih posisi sebagai salah satu kekuatan ekonomi baru dunia dan pemain manufaktur global. Setiap tahun, satu negara dipilih menjadi mitra di Hannover Messe, termasuk India (2015), Amerika Serikat (2016), Polandia (2017), Meksiko (2018), dan Swedia (2019).

“Kehadiran Indonesia sebagai official country partner secara digital akan bertahan selama setahun. Kita memaksimalkannya untuk mendorong kapabilitas teknologi industri dalam negeri,” ujar Agus Gumiwang.

4. Sepenuhnya digital

Hannover Messe tahun ini diselenggarakan seluruhnya secara digital sesuai dengan kondisi pandemi yang melanda dunia. Konten Indonesia akan menjadi pajangan khusus sampai Hannover Messe 2022 dan Indonesia akan menjadi country partner kembali pada 2023,  yang akan dilaksanakan secara fisik (offline) setelah pandemi telah berakhir nanti.

5. Acara demonstrasi diri perusahaan nasional di panggung dunia

Indonesia menampilkan 156 peserta pameran yang dikelompokkan menjadi enam topik, termasuk automation(otomasi), motion (mekanik), dan drives (penggerak). Dari jumlah itu, peserta terbanyak dari korporasi besar sebanyak 65 perusahaan, start up 63 perusahaan, BUMN  14 perusahaan, serta delapan kawasan industri, dan empat kementerian/lembaga, serta dua organisasi asosiasi industri.

Baca Juga  Anggota Kodim 1011/Kuala Kapuas Membantu Mengangkat Bahan Bangunan Karya Bakti

Pembicaraan Bilateral

Sehari setelah bersama-sama membuka Hannover Messe 2021, Presiden Jokowi dan Kanselir Jerman Angela Merkel diagendakan melakukan pembicaraan bilateral secara virtual. Pertemuan bilateral itu dihelat Selasa (13/4/2021) petang, waktu Indonesia bagian barat. Presiden Jokowi berbicara dari Istana Bogor, sedangkan Kanselir Merkel dari Berlin, Jerman.

“Suatu kehormatan bagi Indonesia ditunjuk sebagai negara mitra Hannover Fair 2021 dan juga nanti di tahun 2023,” kata Presiden Jokowi, seraya mengapresiasi kepemimpinan Kanselir Merkel selama hampir 16 tahun dalam meningkatkan hubungan Indonesia-Jerman.

Kanselir Merkel dalam kesempatan tersebut menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang bersedia menjadi negara mitra pada Hannover Messe 2021 dan meyakini bahwa kemitraan itu akan bermanfaat bagi upaya memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Kanselir pun menyampaikan bahwa tahun depan, yakni pada 2022,Indonesia akan menjadi Ketua G-20. Sementara itu, Jerman menjadi Ketua G-7. Kedua negara diharapkannya dapat melakukan sinergi prioritas kerja dengan baik.

Kedua pemimpin membahas secara terbuka beberapa isu bilateral, antara lain, kerja sama di bidang kesehatan, ekonomi, dan perubahan iklim. Selain itu, isu kawasan yakni mengenai situasi politik di Myanmar juga menjadi salah satu topik tukar pikiran di antara keduanya.

Dalam pembahasan isu kesehatan, kedua pemimpin juga bertukar pikiran mengenai penanganan Covid-19. Keduanya menyampaikan kekhawatiran atas  terjadinya nasionalisme vaksin yang akan sangat mengganggu ketersediaan vaksin dunia dan kesetaraan akses bagi semua negara.

Presiden menyampaikan, angka kasus positif di Indonesia mulai membaik. Selain protokol kesehatan yang terus diterapkan, penurunan angka kasus positif pun disebabkan karena kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro sampai pada tingkat desa. “Pada Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu  satu hari. Dalam dua minggu ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari,” kata PresidenJokowi.

Presiden juga menjelaskan mengenai program vaksinasi yang sudah mulai dilakukan di Indonesia. Selain dari Sinovac, Indonesia saat ini juga memakai vaksin dari AstraZeneca. Presiden Jokowi pun menekankan pentingnya kedua negara membangun kerja sama di bidang kesehatan.

Baca Juga  Presiden Jokowi Tinjau Pembangunan Indoor Multifunction Stadium di GBK

Investasi, kata Presiden, akan memainkan peran penting pada pemulihan ekonomi pascapandemi. Sejumlah langkah, kata Presiden Jokowi, telah dilakukan Indonesia untuk mendukung kerja sama investasi.  “Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-Undang Cipta Kerja yang akan dapat mendukung kerja sama di bidang investasi,” ujarnya.

Presiden juga menawarkan kerja sama pengembangan sumber daya manusia melalui sekolah vokasi dan peningkatan investasi industri Jerman untuk membangun basis produksi dan rantai pasok global Jerman di kawasan industri yang modern. ‘’Saya menawarkan pada Jerman untuk mengembangkan kawasan industri khusus Jerman, German Industrial Quarter, di Kawasan Industri Terpadu Batang,” ucap Presiden Jokowi, mempromosikan kawasan industri terpadu (KIT) di pesisir utara Jawa Tengah itu.

Mengenai isu  perubahan iklim, kedua pemimpin memiliki komitmen yang  sama untuk mengurangi emisi, sesuai komitmen masing-masing . Salah satu contohnya, Indonesia melakukan restorasi hutan mangrove dan berupaya membangunan energi terbarukan. “Indonesia punya komitmen tinggi untuk melakukan pembangunan hijau,” kata Presiden Jokowi.

Tentang  isu Myanmar, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa sikap Indonesia sudah  jelas sejak awal, yaitu meminta dihentikannya kekerasan dan mendorong dilakukannya dialog. Indonesia juga telah mengusulkan dilakukannya KTT ASEAN guna membahas isu Myanmar, dan saat ini persiapan KTT tersebut terus dilakukan. “Dialog ini diharapkan dapat segera dilakukan untuk mengembalikan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar,” tuturnya.

Jerman adalah salah satu mitra terpenting Indonesia di Eropa. Indonesia dan Jerman telah menjalin kemitraan komprehensif sejak 2012. Jerman merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di Eropa, mitra investasi terbesar ke-4 di Eropa, dan penyumbang wisatawan terbesar ke-3 dari Eropa.

Dalam pembicaraan bilateral itu, Presiden Jokowi didampingi  Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo.

Penulis: Putut Trihusodo

Sumber: Indonesia.go.id