Agak Memble Kinerjanya Gegara Minyak Goreng Langka, Mendag Mendapatkan Kritikan Pedas Direktur P3S

PRABANGKARANEWS.COM || Peneliti Kebijakan Publik Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie menyebut bahwa di era reformasi saat ini justru rakyat terus menjerit, lantaran stok sejumlah kebutuhan pokok seperti minyak goreng, kedelai dan lainnya bermasalah.
“Alasan utama stok bahan baku makanan di pasar kerap langka itu diakibatkan cara kerja Kementerian Perdagangan tak becus dan sontoloyo,” kata Jerry dalam keterangan tertulis, hari Minggu (13/3/2022).
Kata Jerry, anehnya lagi pejabat Kemendag menyebut soal minyak goreng tak ada masalah di lapangan, tapi faktanya justru sebaliknya.
“Lihat saja di sejumlah daerah banyak masyarakat antre berjam-jam dan berdesak-desakan. Hal ini juga pernah terjadi atau sama persis dengan tahun 1965. Bayangkan sebelum 1969 tingkat inflasi Indonesia menyentuh 600 persen dan turun sampai 9-10 persen. Kalau tak mampu tangani perdagangan dalam negeri mending Mendag Muhammad Lutfi mundur sajalah,” kata Jerry.
Barangkali, menurutnya, jika terjadi reshuffle maka ada 1 atau 2 menteri yang bakal get out atau kena reshuffle Jokowi. Tentunya, mereka yang mempunyai rapor merah seperti; Menteri BUMN Erick Tohir, Mendikbudristek Nadiem Makarim dan Mendag Muhammad Lutfi.
“Saya agak geli juga mendengar pernyataan Menteri Perdagangan terlalu mengada-ngada, mana mungkin menurutnya Indonesia akan jadi negara maju tahun pada 2045. Jika melihat kondisi sekarang aja minyak goreng amburadul. Ngomong pake otak bukan dengkul,” ucap dia. (*)