Berpikir Kritis Cara Mudah Beradaptasi di Era Post-Truth

Berpikir Kritis Cara Mudah Beradaptasi di Era Post-Truth
SHARE

Oleh: Agoes Hendriyanto (*)

Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi, terutama dengan semakin canggihnya perkembangan internet sebagai sarana untuk mempublikasikan suatu berita ataupun lainnya dengan cepat.  Hal ini ditunjang dengan  beragam sarana media komunikasi, mulai dari kegunaan dan bentuk alat yang semakin canggih membuat manusia menjadi sangat responsif terhadap informasi yang diterima.

Dalam teori simulacra menurut pendapat Jean Baudrillrad (1990) menjelaskan bahwa realitas dalam media adalah realitas semu, hasil dari reproduksi suatu realitas dengan memanipulasi atau mensimulasikan  sesuatu kebenaran dimipulasi agar masyarakat mengikuti dan mengkonsuminya.

Atau era sekarang ini kita sebuat dengan era post-truth, realitas komunikasi digambarkan sebagai sebuah rentang masa yang cenderung mengabaikan kebenaran dan fakta.

Baca Juga  UNS Gelar Upacara Dies Natalis Ke-46 Secara Hybrid di Halaman Gedung Rektorat dr. Prakosa

Apalagi realitas dan kebenaran adalah sebuah persepsi yang terikat pada perspektif dan interpretasi personal.  Berikut ciri-ciri realitas imitasi hasil pencitraan: membuat bingung masyarakat untuk berpikir untuk menentukan pilihan antara yang benar dengan yang salah; mengabaikan data ataupun fakta sehingga opini yang di kedepankan; membangun opini dengan dengan mengindahkan fakta atau realitas yang menguntungkan salah satu pihak; realitas imitasi senantiasa digaungkan untuk menggantikan suatu realitas nyata.

Realitas imitasi sebagai hasil dari reproduksi suatu fakta atau kejadian dengan maksud untuk membangun opini warga.

Era ketidakbenaran atau Post-truth akan berdampak pada individu mudah stress atau gampang emosi; sulit membedakan mana yang benar dengan mana yang salah; akan mempunyai permaslahan kepercayaan; serta takut akan perbedaan.

Baca Juga  Seimbangkan Logika dan Emosi: Menghargai Kualitas Pendidikan yang Holistik

Internet dengan ditunjang oleh alat elektronik yang semakin canggih memudahkan manusia untuk membuat narasi realitas pencitraan ataau tiruan

Cara paling gampang untuk beradaptasi dengan era post-truth  dengan belajar berpikir kritis. Cari tahu suatu kejadian dari berbagai sisi. Lalu, jangan mentang-mentang kita berada di era yang serba cepat, kita jadi minder untuk “terlambat” dan malah jadi terburu-buru.

Pastikan kita bisa menyimak dengan baik. Seringkali kita mendengar untuk melawan. Tapi coba ganti jadi mendengar untuk mencerna. Jadi, ketika ada suatu hal, kita bisa berpikir dulu sebelum mengambil keputusan.

(*) Mahasiswa Doktoral Kajian Budaya