Peringatan Pentagon, Lihat Perkembangan Perang Rusia-Ukraina

Peringatan Pentagon, Lihat Perkembangan Perang Rusia-Ukraina
SHARE

PRABANGKARANEWS.COM || Perang Rusia dan Ukraina diyakini akan makin memanas ke depan. Rusia sendiri telah memasuki “fase kedua” serangan sejak awal pekan ini.

Meski Kremlin menyebut akan fokus ke Ukraina bagian Timur, Donbass, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut serangan Rusia itu adalah awal dari operasi yang lebih besar. Donbass sendiri adalah pusat milisi pemberontak pemerintah Kyiv.

Perang Rusia dan Ukraina diyakini akan makin memanas ke depan. Rusia sendiri telah memasuki “fase kedua” serangan sejak awal pekan ini.

Meski Kremlin menyebut akan fokus ke Ukraina bagian Timur, Donbass, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut serangan Rusia itu adalah awal dari operasi yang lebih besar. Donbass sendiri adalah pusat milisi pemberontak pemerintah Kyiv.

Baca Juga  Raja Maroko Memberi Pengampunan bagi 5.654 Tahanan

AS sendiri kemarin berkomitmen kembali memberi paket bantuan ke Ukraina hingga US$ 800 juta. Paket itu juga termasuk altileri.

Minggu ini, AS juga telah mengirim meriam howitzer ke pasukan Ukraina, senjata berat yang membutuhkan pelatihan untuk digunakan. Senin, Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan anggota layanan AS akan melatih sejumlah kecil orang Ukraina tentang cara menggunakannya.

Sementara itu, Ukraina pun mengakui skala pertempuran yang makin meningkat terutama Donbass. Bahkan, kota Kreminna disebut telah jatuh ke tangan Rusia dan pertempuran hebat masih terjadi di Donetsk dan Izyum.

Meski Rusia mengaku fokus ke serangan di Ukraina timur, seorang pejabat kepresidenan mengatakan tak ada wilayah yang aman lagi di negara itu. Ini terjadi pasca wilayah Lviv yang aman di barat Ukraina, juga tak luput dari serangan Rusia.

Baca Juga  Peringatan Israel Kepada Warganya di Luar Negeri, Sebagai Sasaran Balasan Iran Setelah Terbunuhnya Mohsen Fakhrizadeh

Tiga serangan rudal mengenai gudang non militer sementara serangan rural lain menghantam bengkel tambal ban warga. Akibat serangan ini, sebanyak tujuh orang tewas.

Sejak diserang Rusia 24 Februari, UNHCR mencatat 4,9 juta warga Ukraina telah meninggalkan negara itu. Mengutip data Dewan HAM PBB, per 15 April, setidaknya ada 1.982 warga sipil tewas dalam perang Rusia dan Ukraina dengan 2.651 orang terluka. (*)