Riset Group Filologi Melayu Adakan Kuliah Pakar Nasional

Riset Group Filologi Melayu Adakan Kuliah Pakar Nasional
SHARE

PRABANGKARANEWS.COM || SURAKARTA – Dalam rangka mengapresiasi kebudayaan Melayu yang merupakan salah satu unsur kebudayaan Indonesia dan berperan dalam membangun bangsa Indonesia, riset grup filologi Melayu mengadakan kuliah pakar dalam bentuk webinar nasional  kebudayaan Melayu, yang dilaksanakan via zoom meeting, mulai pukul 13.00 WIB Senin (27/6/2022).

Kuliah pakar dibuka oleh Kaprodi Sastra Indonesia, dengan moderator Prof.Istadiyantha, M.S, sebagai pewara Dr.Trisna Kumala Satya Dewi dengan penulis Asep Yudha.

Kuliah pakar tersebut merupakan tindak lanjut dari program visiting profesor yang dikoordinir Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam kuliah pakar ini dihadir 3 pembicara utama. Pembicara pertama adalah Dr. Mhd Halkis dari Universitas Pertahanan Republik Indonesia yang membahas tentang kajian budaya dan integritas bangsa.

Baca Juga  Tutup Pembekalan, Kapendam XII/Tpr : Insan Penerangan Harus Mampu Kelola dan Sajikan Berita

Dalam kajiannya, gurindam 12 menjadi salah satu materi yang dibicarakan. Menurut Raja Ali Haji persoalan fundamental dalam memperkuat integritas bangsa adalah ; hasrat mengenal atau saling mengenal (ilmu-Kajian Budaya); berbudi (hati nurani), komunikatif (bahasa), mulia dan bahagia. Hal ini digambarkan dalam Gurindam 12 pasal yang kelima:

  • Jika hendak mengenai orang berbangsa,lihat kepada budi dan bahasa.
  • Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia.
  • Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia.

Sementara itu Prof.Dr Bani Sudardi dari Universitas Sebelas Maret memberikan paparan tentang sumbangsih kebudayaan melayu terhadap bangsa Indonesia. Bentuk sumbangan yang utama adalah sumbangan berupa bahasa yang merupakan bahasa pemersatu dan alat komunikasi yang yang sangat baik bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di lingkungan masyarakat Serumpun seperti di Malaysia, Brunei, Thailand, Singapura, dan sebagainya.

Baca Juga  Segera Gabung ! Seminar Internasional Kajian Budaya Nusantara 2 UNS Tema "Pahlawan Nusantara"

“Budaya Melayu juga merupakan budaya yang yang diilhami oleh nilai-nilai Islam yang kemudian nilai-nilai tersebut menyebar ke seluruh Nusantara. Filsafat Melayu juga memberi sumbangan besar dalam perjuangan bangsa-bangsa di nusantara dalam mengusir penjajah seperti pepatah “lebih baik mati berkalang tanah daripada hidup dijajah,” jelas Prof.Dr Bani Sudardi.

Pembicara ketiga adalah Dr. Tri Tarwiyani dari Universitas Riau Kepulauan, Batam. Dalam kajiannya Tri Tarwiyani  membahas tentang nilai-nilai filsafat hidup budaya Melayu yang sudah menjadi suatu kearifan lokal yang terwujud dalam bentuk pantun, gurindam, maupun nyanyian serta bentuk-bentuk lainnya.

“Kajian epistemologi menunjukkan bahwa salah satu bentuk sumber pengetahuan Melayu adalah syarak,adat, dan dan resam.  Musyawarah merupakan salah satu dasar pengetahuan bagi masyarakat Melayu.  Webinar ini diikuti oleh peserta dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia sedangkan dari luar negeri tercatat dari Thailand dan Belanda,”tutup Dr. Tri Tarwiyani.  (*)

Baca Juga  Prof. Dr. Muhammad Rohmadi; Destinasi Wisata Pacitan Menawan untuk Seluruh Masyarakat Indonesia