Bupati Pacitan Memimpin Panen Tembakau Grompol, Alternatif Menguntungkan Bagi Petani

PRABANGKARANEWS || PACITAN – Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, bersama petani dari Desa Tahunan, Kecamatan Tegalombo, melakukan panen raya tembakau pada hari Rabu (06/09). Setidaknya, 6 hektar lahan dengan tanaman tembakau varietas grompol pertama kali dipanen di desa ini yang berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo.
Tembakau grompol merupakan jenis tembakau yang diperkenalkan kepada petani Pacitan setelah jenis tembakau virginia dan jawa lebih dulu dikembangkan. Tembakau ini digunakan sebagai bahan dasar untuk rokok cerutu dan memiliki pangsa pasar ekspor ke Uni Eropa dan Amerika.
Bupati Indrata Nur Bayuaji menyatakan bahwa dengan potensi ini, petani Pacitan yang sebelumnya tidak berhasil dalam komoditas pertanian lain dapat beralih ke pertanian tembakau. Dia juga menekankan pentingnya untuk menjaga kualitas dan konsistensi dalam budidaya tembakau.
Menurut catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, luas lahan tembakau di Pacitan saat ini mencapai lebih dari 300 hektar. Dari jumlah tersebut, 87 hektar ditanami tembakau grompol, 158 hektar tembakau virginia, dan sisanya adalah tembakau jawa. Lahan-lahan ini tersebar di 10 kecamatan yang berbeda di Pacitan, seperti Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Kebonagung, Pacitan, Pringkuku, Punung, Arjosari, Tegalombo, dan Bandar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan, Sugeng Santoso, menyatakan bahwa budidaya tembakau adalah alternatif yang menjanjikan bagi petani yang mengandalkan air hujan seperti di Pacitan. Selain perawatannya yang mudah dan masa panen yang relatif singkat, tembakau memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Harga tembakau basah jenis grompol saat ini mencapai Rp.2.500.00 per kilogram.
Salah satu petani tembakau, Kasni, mengungkapkan bahwa mereka akan memantau perkembangan jenis tembakau grompol ini, dan jika hasilnya bagus, mereka akan melanjutkan budidaya tersebut. (*)