Tradisi Bersih Desa di Magetan: Melestarikan Budaya dan Menjaga Harmoni

Tradisi Bersih Desa di Magetan: Melestarikan Budaya dan Menjaga Harmoni
SHARE
PRABANGKARANEWS || Magetan – Setiap bulan Muharram atau bulan Suro dalam penanggalan Jawa, berbagai kegiatan tradisi digelar, termasuk di Desa Semen, Kecamatan Nguntoronadi, Magetan.  Tradisi ini meliputi bersih desa, kenduri, mengirim sesaji untuk dayang desa, serta pertunjukan wayang, tari-tarian tradisional, dan campur sari. Biasanya, kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap bulan Suro atau Safar.Bersih desa merupakan bagian integral dari kebudayaan Indonesia yang terus berkembang seiring waktu.

Pada Sabtu, 13 Juli 2024, Desa Semen mengadakan kegiatan bersih desa yang diawali dengan kerja bakti di makam pasarean Mbah Among dan dilanjutkan dengan selamatan di area makam tersebut. Acara ini dihadiri oleh pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga sekitar, menunjukkan persatuan dan gotong royong tanpa memandang status sosial.

Baca Juga  Pelatih Timnas STY: Berikan Semangat kepada Pemain Jelang Laga Penting Lawan Timnas Filipina, Jaga Asa Laju ke Semifinal Sepakbola Sea Games 2021

Selain acara selamatan, kegiatan bersih desa ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan langen beksan atau gambyongan. Kepala Desa Semen, Edi Subiyanto, berharap melalui kegiatan ini, kelestarian adat dan budaya tetap terjaga.

“Tradisi Bersih Desa sebagai upacara adat memiliki makna spiritual di baliknya. Bersih Desa bertujuan untuk mengungkapkan syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang didapat. Selanjutnya, upacara bersih desa bertujuan untuk memohon perlindungan dari hal-hal negatif dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Edi Subiyanto.

Pewarta: Zain Mursid.