Filsafat: Cinta Kebijaksanaan dan Perjalanannya dalam Berbagai Bahasa

Filsafat: Cinta Kebijaksanaan dan Perjalanannya dalam Berbagai Bahasa
SHARE

PRABANGKARANEWS || Filsafat berasal dari bahasa Yunani “philosophia”, yang terdiri dari kata “philein” (cinta) dan “sophia” (kebijaksanaan), sehingga secara etimologis, filsafat berarti “cinta akan kebijaksanaan”. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Pythagoras (582–496 SM).

Dalam perkembangannya, filsafat diadopsi dalam berbagai bahasa: philosophy dalam bahasa Inggris, philosophia dalam bahasa Latin, philosophic dalam kebudayaan Jerman, Belanda, dan Perancis, serta falsafah dalam bahasa Arab. Filosof atau filsuf adalah seseorang yang mencintai kebijaksanaan secara mendalam, menggambarkan keterlibatan mereka dalam pencarian pengetahuan dan pemahaman tentang kehidupan dan alam semesta.

Berikut adalah beberapa tokoh filsuf terkenal beserta pandangan dan kontribusi mereka:

  1. Socrates (469-399 SM)
    Socrates menekankan pentingnya mengenali diri sendiri dan memahami jiwa sebagai inti kehidupan manusia. Ia menggunakan metode dialektika, yaitu berdialog untuk menggali pandangan dan ide orang lain. Pandangannya banyak dikenal melalui tulisan muridnya, Plato.
  2. Plato (427-347 SM)
    Plato berpendapat bahwa realitas sejati adalah dunia ide, bukan dunia nyata yang terlihat. Ia membagi jiwa manusia menjadi tiga tingkatan: akal budi, rasa atau keinginan, dan nafsu.
  3. Aristoteles (384-322 SM)
    Murid Plato yang mendirikan sekolah Lyceum, Aristoteles memberikan kontribusi besar dalam ilmu alam, kedokteran, dan banyak bidang lainnya. Ia dikenal sebagai pemikir kritis dan berpengaruh dalam pengembangan pengetahuan.
  4. Thales (624-548 SM)
    Thales dari Miletus dianggap sebagai filsuf pertama yang mencari asal-usul alam semesta. Ia menyimpulkan bahwa air adalah asal segala sesuatu karena pentingnya air bagi kehidupan.
  5. Anaximenes (585-528 SM)
    Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah dasar kehidupan. Menurutnya, udara merupakan sumber kehidupan karena semua makhluk hidup bernapas dan bergantung padanya.
  6. Pythagoras (580-500 SM)
    Pythagoras terkenal dengan pandangannya bahwa segala sesuatu di alam semesta berasal dari bilangan. Selain sebagai filsuf, ia dikenal sebagai ahli matematika yang mencetuskan teorema Pythagoras.
Baca Juga  Dosen FIB UNS Bersama Manassa Adakan Kunjungan Penyelamatan Naskah Ke Perpustakaan Keraton Kasunanan Surakarta

Tokoh-tokoh ini telah memberikan kontribusi yang besar terhadap pemahaman manusia tentang dunia, kehidupan, dan alam semesta melalui berbagai bidang seperti filsafat, matematika, dan ilmu pengetahuan.

Pada prinsipnya pemikiran mendalam dengan memperhatikan sudut pandang hakikat keberadaan sebuah subyek maupun objek yang ditindaklanjuti dengan sebuah cara untuk memperoleh sesuatu dari subyek maupun objek dalam rangka untuk mendapatkan hasil yang nantinya digunakan sebagai bahan analisis mendalam untuk mendapatkan sebuah kesimpulan.  Jika kita telah menjalankan pemikiran dengan pola tersebut, berarti kita telah menjalankan pemikiran mendalam dalam mengambil sebuah keputusan.

Hasil yang diharapkan dalam proses pemikiran mendalam tersebut diharapkan mengandung unsur-unsur kebijaksanaan yang akan bermanfaat bagi kehidupan manusia.  Oleh sebab itu hawa nafsu manusia akan terkontrol jika setiap mengambil keputisan selalu melalui proses pemikiran yang mendalam dengan memperhatikan hakikat, metodelogi dan hasil dan analisis.

Baca Juga  Ketua STKIP PGRI Pacitan Dr.Mukodi, M.SI Membuka Bazaar OWK Pendidik

Penulis: Agoes Hendriyanto