KH Ma’ruf Amin Dorong Persatuan Kiai dan Santri di Ponpes Lirboyo

PRABANGKARANEWS || Pada 1 Januari 2025, Wakil Presiden RI, Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin, memulai tahun baru dengan melakukan silaturahmi kebangsaan ke Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri, Jawa Timur. Dikenal sebagai “pabrik kiai,” Ponpes Lirboyo telah melahirkan banyak ulama muda yang tak hanya mendalami agama, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai nasionalisme. Dalam kunjungannya, KH. Ma’ruf Amin mengajak para kiai dan santri untuk bergabung dalam gerakan persatuan demi kemaslahatan umat, bangsa, dan negara.
Di hadapan para kiai, santri, dan calon ulama muda, KH. Ma’ruf Amin menekankan pentingnya menyatukan gerakan kiai dan santri dalam membangun negeri. Ia mengingatkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman, sebagaimana tercermin dalam semboyan “Hubbul wathan minal iman.” Dalam pesannya, ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ulama yang saat ini cenderung berjalan sendiri-sendiri, sehingga kehilangan kekuatan kolektif yang dapat memberikan dampak besar bagi bangsa.
KH. Ma’ruf Amin juga menyoroti perlunya konektivitas antar-ulama dan santri untuk memperkuat semangat kebangsaan dan kesatuan. Ia hadir di tengah-tengah para ulama untuk menghidupkan kembali sentralitas kiai di Indonesia. Selain itu, ia mengajak kiai dan santri untuk menjadi tangguh dalam menghadapi tantangan global, termasuk era post-truth, di mana kebenaran sering kali disamarkan atau dibelokkan menjadi kesalahan.
Menurutnya, zaman penuh kesamaran atau “zamanul iltibas” menuntut kiai dan santri untuk memiliki daya tahan moral dan intelektual agar tidak terjerumus dalam distorsi informasi yang berpotensi membawa kesesatan. Sikap tangguh ini menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan zaman sekaligus menjaga stabilitas moral dan spiritual masyarakat.
KH. Ma’ruf Amin menutup sambutannya dengan ajakan untuk terus mempererat silaturahmi antar-ulama, menyamakan visi, dan memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa. Ia berharap para kiai dan santri dapat mewarnai pembangunan Indonesia dengan nilai-nilai ilahi, demi terwujudnya kemanusiaan yang adil dan beradab. Ajakan ini diharapkan menjadi langkah awal kebangkitan persatuan kiai dan santri sebagai kekuatan strategis dalam menjaga keutuhan bangsa.