Ilmu Komputer Jadi Salah Satu Jurusan dengan Pengangguran Tertinggi di AS
PRABANGKARANEWS – Ilmu komputer kini menempati posisi ketujuh sebagai jurusan dengan tingkat pengangguran tertinggi di Amerika Serikat, dengan angka mencapai 6,1%, menurut data terbaru dari Federal Reserve Bank of New York. Temuan ini menunjukkan imbas nyata dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor teknologi, yang turut melanda raksasa industri seperti Amazon dan Google.
Angka pengangguran untuk lulusan ilmu komputer hanya terpaut sedikit dari jurusan-jurusan lain dengan tingkat pengangguran lebih tinggi, seperti fisika (7,8%) dan antropologi (9,4%). Menurut Michael Ryan, seorang analis keuangan yang diwawancarai Newsweek, banyak anak muda yang bercita-cita menjadi tokoh besar di dunia teknologi seperti Mark Zuckerberg, namun kenyataannya sebagian besar belum memiliki kompetensi dasar yang memadai.
Sementara itu, laporan Oxford Economics yang dikutip CBS News mengungkapkan bahwa lulusan baru yang belum bekerja menyumbang 12% dari peningkatan 85% tingkat pengangguran nasional AS sejak pertengahan 2023, meski secara proporsi mereka hanya mencakup 5% dari total tenaga kerja. Kesenjangan antara jumlah lulusan dan permintaan pasar kerja, khususnya di bidang teknologi, menjadi faktor utama.
Meski tetap menjadi jurusan dengan pertumbuhan tercepat menurut National Center for Education Statistics, ilmu komputer juga menghadapi ancaman dari perkembangan teknologi itu sendiri. Kecanggihan kecerdasan buatan (AI) memperbesar risiko otomatisasi yang mengancam stabilitas kerja jangka panjang para profesional IT. Ekonom senior Oxford Economics, Matthew Martin, menegaskan bahwa ketimpangan antara kebutuhan industri dan ketersediaan tenaga kerja kini sangat terasa, terutama di sektor teknologi.
