Musyawarah Mufakat Nilai Kearifan Lokal Yang Bernilai Tinggi
Prabangkaranews.com- Filsafat itu berkaitan dengan cara berpikir yang senantiasa mengedepankan pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan baik dan buruk.
Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan yang mencintai kebijaksanaan, yaitu sebelum mengambil sebuah keputusan harus diteliti terlebih dahulu dengan menggunakan data, fakta yang akurat sehingga keputusan yang kita ambil merupakan keputusan yang terbaik.
Manusia sebagai makhluk yang bersimbol yang berinteraksi dengan bahasa dengan manusia, lingkungan membentuk masyarakat yang berbudaya. Dengan bahasa manusia akan menyampaikan pesan dengan komunikasi dengan manusia lain untuk menyamakan makna. Sehingga pesan tersebut akan diterima oleh pendengar atau mitra komunikasi.
Musyawarah sebagai salah satu yang dipergunakan jika terjadi perbedaan makna dalam simbol dalam pesan yang disampaikan dalam interaksi sosial manusia.
Oleh sebab itu jika tidak bisa diselesaikan dengan musyawarah maka akan terjadi konflik antar kelompok, masyarakat, wilayah bahkan negara. Disini kunci utama sebelum kesalahpahaman tidak tereseselaikan yaitu dengan jalan musyawarah. Salah satunya dengan menerapkan musyawarah untuk mufakat. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa filsafat merupakan ilmu yang mencintai kebijaksanaan. Musyawarah merupakan pembahasan bersama dengan maksud mencapai keputusan atas suatu permasalahan.
Tentu di negara kita ini sudah tidak asing dengan kata musyawarah, karena musyawarah sudah mendarah daging dalam diri bangsa Indonesia. Dengan keberagaman yang ada, tentu budaya bermusyawarah tidak dapat hilang begitu saja meskipun tergerus oleh perubahan zaman yang begitu pesat atau sering kita sebut dengan era globalisasi yang mendorong pola pikir manusia lebih maju dan mengikuti perkembangan.
Pada dasarnya musyawarah untuk mufakat merupakan salah satu ciri bangsa Indonesia yang terkandung pada sila ke empat yaitu “ kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan “.
Musyawarah sendiri dapat terjadi atau dapat dilaksanakan dimana saja, baik di negara, provinsi bahkan lembaga terkecil dalam ruang lingkup kenegaraan yaitu desa. “memang benar musyawarah itu memiliki peranan penting dalam hal pemecahan masalah “ ungkap Bapak Mulyadi ( 47 tahun ) salah satu warga Kalikuning. Tak hanya di ranah pemerintahan saja, kita dapat menemui berbagai bentuk musyawarah di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Secara tidak langsung musyawarah sendiri memberikan banyak manfaat bagi kehidupan, selain salah satu cara untuk menyelesaikan masalah, kegiatan ini juga melatih kita untuk mengemukakan pendapat atau ide sehingga membuat kita lebih aktif dalam memberikan sumbangsih gagasan tanpa mengesampingkan pendapat dari orang lain.
“Salah satunya dengan menyadarkan tentang pentingnya bermusyawarah guna mencapai mufakat. Selain itu, harus ada komunikasi yang baik antarsesama, sehingga diharapkan seseorang mampu bertanggung jawab dan tidak mengabaikan permasalahan yang sedang dihadapi, ” jawab Elly.
Tyas Feby menanyakan, ” berkaitan dengan saling menyindir di sosial media daripada mencari titik terang sebuah permasalahan, lalu bagaimana mengatasi hal tersebut ?”
“Terkadang masih ada orang yang lari dalam permasalahan dan tidak ingin menyelesaikan masalah atau bermusyawarah agar masalah tersebut selesai bagaimana cara agar orang yang kita ajak bermusyawarah itu tidak lari dari masalahnya dan kita bisa mengimplementasikan filsafat itu sendiri sebagai dasar dalam mengambil keputusan agar diterapkan oleh siapapun dan tanpa paksaan, ” tanya Suci
“Seperti yang telah saya jawab tadi, haruslah ada komunikasi yang baik antara dua pihak yang sedang bermasalah, diharapkan dari hal tersebut ada titik temu atau penyelesaian dari permasalahan yang sedang dihadapi, dikarenakan salah satu penyebab seseorang saling sindir di media sosial adalah adanya kesalahpahaman dari kedua pihak yang dirasa memiliki permasalahan,” jawab Elly
Memang benar, dalam mengambil keputusan haruslah berdasarkan fakta atau kebenaran, karena hal ini bisa menjadi penunjang keberhasilan dalam mengambil keputusan yang tepat.
“Media sosial sebagai media yang mampu menembus ruang dan waktu, memerlukan sebuah kebijakan yang berkesinambungan agar keberdaaannya semakin dibutuhkan oleh masyarakat khususnya dalam hal kecepatan penyampaian pesan. Jangan sampai regulasi pengawasan dan pembinaan jurnalis media sosial dikesampingkan oleh pemerintah.
Penulis: Elly N dan Rahmat Dani/Mahasiswa PBSI STKIP PGRI Pacitan
Publisher: Prabangkaranews Media Group