Festival Kampung Wayang Beber: Memelihara Budaya dan Ekosistem Wayang Beber di Desa Gedompol, Pacitan

Festival Kampung Wayang Beber: Memelihara Budaya dan Ekosistem Wayang Beber di Desa Gedompol, Pacitan
SHARE

PRABANGKARANEWS || Donorojo, 3 September 2023 – Malam puncak Festival Kampung Wayang Beber dimulai dengan kirab budaya dan ritual ruwatan, membuka jendela menuju perayaan seni budaya yang menggembirakan. Event seni budaya ini digelar di lapangan desa setempat dan diinisiasi oleh Pemerintah Desa Gedompol di Kecamatan Donorojo.

Festival Kampung Wayang Beber berlangsung sepanjang siang hingga malam pada Sabtu, 2 September 2023, dan menawarkan berbagai pertunjukan seni budaya yang memukau. Mulai dari seni reyog yang memukau, tari kirab budaya yang memperkuat ikatan komunitas, prosesi ruwatan wayang beber yang menghormati warisan budaya, hingga pagelaran wayang kulit yang mempesona.

Salah satu tujuan utama dari Festival Kampung Wayang Beber adalah menjaga ekosistem wayang beber yang kaya dan unik. Ini tercermin dalam upaya penanaman pohon daluang, bahan baku penting untuk pembuatan wayang beber. Selain itu, workshop telah diadakan di sekolah-sekolah sekitar kampung Wayang Beber di Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan.

Baca Juga  Golok Senjata Tradisional Suku Sasak, NTB Bisa Artikan Status Seseorang

Masyarakat setempat sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena selain memberi hiburan yang luar biasa, event perdana ini juga berhasil menggerakkan perekonomian komunitas. Desa Gedompol dikenal sebagai rumah bagi salah satu kesenian Wayang Beber tertua, terletak di Dusun Karang Talun Desa Gedompol, Kecamatan Donorojo. Keselarasan kesenian yang sangat langka ini telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, dan hingga saat ini, seni ini tetap dirawat dan dilestarikan dengan cermat oleh komunitas setempat.

Pemajuan kebudayaan juga mengandung makna yang lebih dalam, yakni menjaga nilai-nilai, tradisi, dan identitas yang membentuk dasar karakter suatu bangsa. Dalam era globalisasi, menjaga keaslian dan relevansi kebudayaan lokal menjadi tantangan, tetapi juga peluang untuk inovasi dan pengembangan baru.

Baca Juga  Bupati dan Anggota DPRD Banyumas Tinjau Lokasi Penerbangan Paralayang di Bukit Watu Kumpul

Dengan menggabungkan tradisi dengan elemen-elemen kontemporer, kita mendorong kreativitas seniman dan budayawan, menciptakan karya-karya yang menghubungkan masa lalu dengan masa depan. Inilah salah satu cara untuk menghadapi perubahan dunia yang semakin kompleks dan dinamis.

Festival Kampung Wayang Beber adalah perpaduan indah antara pelestarian budaya, pelestarian lingkungan, dan pengembangan ekonomi lokal. Acara ini membuktikan bahwa seni dan budaya adalah kekuatan yang dapat mempersatukan komunitas dan menjaga warisan berharga untuk generasi mendatang. (*)