Roy Suryo; Kritik Insiden Kebakaran Bukit Teletubbies dalam Dunia Fotografi: Ketidaktahuan dan Dampak Negatif

Roy Suryo; Kritik  Insiden Kebakaran Bukit Teletubbies dalam Dunia Fotografi: Ketidaktahuan dan Dampak Negatif
SHARE

PRABANGKARANEWS  || Kamis, 7 September 2023 , KRMT Roy Suryo, seorang Fotografer Senior yang juga mantan Dosen Fotografi di UGM dan ISI Jogja, dengan tegas mengutuk tindakan gegabah  , di mana sebuah perusahaan Wedding Organizer (WO) bersama fotografer dan pasangan calon pengantin menyebabkan kebakaran di Bukit Teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Dalam era kemajuan teknologi fotografi saat ini, Roy Suryo menyatakan bahwa tindakan yang mereka lakukan sangat ceroboh dan, jika boleh dibilang, bodoh. Menurutnya, insiden kebakaran tersebut sebenarnya dapat dihindari tanpa menggunakan perangkat pembuat asap dan api sungguhan (flare) yang berbahaya. Bahkan lebih ekstrimnya lagi, Roy Suryo berpendapat bahwa mereka seharusnya tidak perlu pergi ke area yang dilindungi oleh konservasi alam tersebut untuk berfoto.

Baca Juga  "Sekardadu" Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai di Banyuwangi

Jika mereka hanya ingin latar belakang asap dan api pada foto-foto mereka, Roy Suryo menganggap bahwa mereka bisa saja berfoto di lokasi yang aman dan mengeditnya menggunakan perangkat komputer, seperti Adobe Photoshop. Bahkan, jika ingin lebih praktis dan hemat biaya, mereka bisa berfoto di studio dengan latar belakang polos yang nantinya dapat digantikan dengan gambar api yang diambil dari foto yang diambil di tempat yang aman atau menggunakan berbagai sumber yang tersedia.

Dengan demikian, Roy Suryo menggambarkan insiden ini sebagai tindakan konyol yang sangat mahal, dengan hasil yang tidak sesuai dengan harapan, dan mengakibatkan kerusakan pada hutan TNBTS serta mengganggu masyarakat yang sekarang tidak bisa mengakses lokasi tersebut untuk waktu yang belum bisa ditentukan. Ini merupakan pelajaran berharga tentang ketidaktahuan teknologi dan upaya mencari sensasi yang tidak perlu dalam era kemajuan fotografi saat ini.

Baca Juga  Beri Dukungan Moral Petugas SAR, LaNyalla Ajak Senator Tinjau Lokasi

Roy Suryo juga mencatat bahwa saat ini telah ada satu tersangka yang ditetapkan oleh Polres Probolinggo, yaitu AW (41) yang merupakan manajer WO yang mengorganisir pemotretan prewedding tersebut. Namun, dia merasa bahwa konsep ini tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu orang saja, karena pasti melibatkan konseptor, pelaksana (termasuk pembeli flare dan fotografer), dan bahkan pasangan calon pengantin asal Surabaya yang menyetujui konsep yang konyol tersebut. (*)