Manfaatkan Limbah Kedelai Solusi Ekonomi dan Lingkungan: Inisiatif Peternak Bengkal, Desa Tanjungsari, Pacitan
PRABANGKARANEWS || PACITAN – Di tengah tantangan ekonomi dan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Dusun Bengkal, Desa Tanjungsari, Kecamatan Pacitan, muncul sebuah inisiatif untuk mengatasi permasalahan tersebut secara berkelanjutan. Para peternak di dusun tersebut memanfaatkan limbah air rebusan kedelai dan bungkil kedelai sebagai pakan alternatif untuk ternak ruminansia mereka.
Inisiatif ini muncul sebagai upaya untuk mengurangi dampak limbah pertanian yang sering menjadi penyebab pencemaran air dan udara di lingkungan dusun. Limbah air rebusan dan bungkil kedelai yang sebelumnya dibuang, kini dimanfaatkan sebagai bagian penting dari pakan ternak. Dengan pengolahan yang tepat, limbah tersebut dapat menjadi sumber protein yang penting bagi pertumbuhan dan produksi ternak ruminansia.
Suharto, seorang peternak kambing di Dusun Bengkal, mengungkapkan bahwa penggunaan limbah kedelai tersebut memberikan hasil positif bagi ternaknya, meningkatkan kesehatan dan produktivitas ternak, serta mengurangi biaya pakan ternak yang mahal. Hal ini membantu meningkatkan pendapatan peternak dan mengurangi ketergantungan pada pakan ternak pabrik.
Selain manfaat ekonomi, penggunaan limbah kedelai juga memberikan dampak positif bagi lingkungan. Pengurangan limbah pertanian membantu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, sementara penggunaan pakan alternatif yang ramah lingkungan mengurangi tekanan terhadap sumber daya alam.
“Inisiatif ini juga memberikan dampak positif bagi perusahaan tempe di dusun tersebut. Para peternak membantu pekerjaan perusahaan tempe dengan membantu mengentas kedelai dan menyaring bungkil kedelai, sehingga tercipta hubungan simbiosis mutualisme antara perusahaan tempe dan peternak,” tegas Giyanto, salah satu pemilik perusahaan tempe di Dusun Bengkal, Senin (12/3/24).
Dengan demikian, penggunaan limbah air dan bungkil kedelai sebagai pakan alternatif tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat Dusun Bengkal, tetapi juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan perusahaan tempe, dalam menghadapi tantangan kompleks terkait peternakan, limbah, dan lingkungan.
Pewarta: Zanuar -PGSD STKIP PGRI Pacitan