“Rawat Budaya Pandalungan” Upaya Pelestarian dan Pemajuan Warisan Lokal Probolinggo
BPK-XI, PRABANGKARANEWS || Kegiatan “Rawat Budaya Pandalungan” yang diadakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI di Alun-Alun Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, dari tanggal 19 hingga 21 September 2024, menjadi sorotan penting dalam pelestarian budaya lokal. Acara ini diisi dengan berbagai kegiatan menarik yang menyoroti kekayaan dan keberagaman budaya Pandalungan, sebuah budaya yang berkembang di kawasan Tapal Kuda, Jawa Timur. Melalui serangkaian acara ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan sejarah lokal yang memiliki nilai tinggi.
Diskusi Terpumpun dengan tema “Denyut Sejarah dan Budaya Pandalungan” menjadi salah satu kegiatan unggulan dalam rangkaian acara tersebut. Diskusi ini melibatkan para ahli budaya, akademisi, dan tokoh masyarakat yang membahas dinamika perkembangan budaya Pandalungan dari masa ke masa. Topik ini mengangkat bagaimana budaya Pandalungan mampu bertahan dan beradaptasi di tengah arus modernisasi, sekaligus menjadi identitas kuat bagi masyarakat setempat.
Tidak hanya diskusi, acara ini juga menyajikan hiburan budaya melalui Nonton Bareng Bioling Kebudayaan dan berbagai permainan tradisional. Kegiatan ini diadakan untuk mengajak generasi muda mengenal lebih dekat budaya leluhur mereka. Dengan cara yang menghibur dan interaktif, para peserta diajak untuk memahami warisan budaya yang menjadi ciri khas masyarakat Pandalungan. Kegiatan ini juga sekaligus memperlihatkan nilai-nilai budaya yang kaya dan penting untuk dilestarikan.
Pentas seni dan budaya menjadi daya tarik utama, menampilkan beragam pertunjukan seperti Musik Dhug-Dhug, Tari Glipang, Tari Gandrung Banyuwangi, Singo Ulung, dan Ludruk berbahasa Madura. Pertunjukan-pertunjukan ini menggambarkan ragam ekspresi budaya Pandalungan yang hidup dan dinamis. Seni musik dan tari yang dipentaskan bukan hanya hiburan, tetapi juga bentuk pelestarian kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Penampilan ini menjadi simbol kebanggaan budaya yang melekat dalam masyarakat Pandalungan.
Untuk melengkapi rangkaian acara, juga digelar Bazaar UMKM yang menampilkan produk-produk lokal sebagai bagian dari upaya memajukan ekonomi masyarakat setempat melalui budaya. Dengan adanya bazar ini, masyarakat dapat melihat keterkaitan erat antara budaya dan ekonomi, di mana budaya menjadi daya tarik yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan perekonomian. Semua kegiatan yang diadakan dalam acara “Rawat Budaya Pandalungan” ini menunjukkan komitmen kuat untuk menjaga dan memajukan budaya lokal, khususnya budaya Pandalungan, agar tetap hidup dan lestari di masa depan.