Kerjasama Dinas Perpustakaan Kearsipan Pacitan dan Paguyuban Srawung Duwung: Upaya Sertifikasi Pusaka demi Pelestarian Budaya Jawa
PACITAN, PRABANGKARANEWS || Kerjasama antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan dengan Paguyuban Srawung Duwung Amurwa Bhumi Pacitan telah membuahkan hasil dalam upaya pelestarian budaya lokal. Pada Selasa, 17 Agustus 2024, kedua pihak merayakan pencapaian dengan menyerahkan 10 sertifikat pusaka yang telah selesai disertifikasi. Kegiatan ini berlangsung sangat sederhana di Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pacitan.
Amat Taufan, perwakilan dari Dinas Perpustakaan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Paguyuban Srawung Duwung, khususnya para Pembabar Pusaka, yang telah berdedikasi dalam proses sertifikasi. Penghargaan ini bukan hanya untuk mengakui warisan budaya fisik, tetapi juga untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga nilai-nilai sejarah dan identitas budaya Jawa, yang terwujud dalam benda-benda pusaka.
Proses sertifikasi pusaka ini adalah langkah konkret untuk menjaga warisan budaya agar tidak hilang seiring waktu. Pusaka yang disertifikasi meliputi berbagai senjata tradisional dan benda-benda lain yang memiliki nilai historis dan spiritual bagi masyarakat Pacitan. Melalui sertifikasi ini, pusaka-pusaka tersebut diakui secara resmi dan terjaga keasliannya, sehingga dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Tujuan utama dari sertifikasi pusaka ini adalah untuk *nguri-uri* atau melestarikan budaya Jawa, memastikan bahwa “Jawanya” tetap hidup dan tidak pudar. Pusaka bukan sekadar benda mati, melainkan simbol identitas, nilai-nilai moral, dan semangat masyarakat Jawa. Dengan adanya sertifikasi, warisan tersebut diharapkan akan terus dijaga, dihormati, dan diteruskan sebagai bagian dari kekayaan budaya bangsa.
Dengan sertifikasi pusaka ini, Kabupaten Pacitan menunjukkan komitmennya dalam menjaga kekayaan budaya lokal. Tidak hanya menjadi kebanggaan bagi warga setempat, program ini juga menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengimplementasikan langkah serupa. Amat Taufan berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut di masa depan, dengan semakin banyak pusaka yang diakui dan dilestarikan.
Pewarta: Hendriyanto