Pacitan Rayakan Hari Jadi ke-280 dengan Nuansa Budaya Jawa yang Kental

Pacitan Rayakan Hari Jadi ke-280 dengan Nuansa Budaya Jawa yang Kental
SHARE

PRABANGKARANEWS – Kabupaten Pacitan menggelar perayaan Hari Jadi ke-280 dengan penuh kemeriahan di Pendopo Kabupaten Pacitan Tumenggung Mas Djogokarjo, Senin (17/2/2025). Acara ini berlangsung dalam balutan budaya Jawa yang khas, diiringi lantunan gamelan dan tarian-tarian tradisional.

Dalam perayaan tersebut, para tamu undangan mengenakan beskap khas Solo dengan Latar Jarik Coklat; untuk ibu gunakan kebaya hitam dengan latar jarik coklat. Selain itu juga bada saat itu baju blarang,  yang digunakan kethuk dan kenang Pacitan yang kini telah ditetapkan sebagai baju daerah Pacitan sesuai dengan Keputusan Bupati.

Prosesi Puncak Peringatan

Puncak perayaan ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan budaya, termasuk kirab Bupati dan istri yang melintasi karpet merah. Beragam tarian khas Pacitan, seperti tarian Sekar Pace yang anggun serta tarian kolosal “Pacitan Sumandhang Nugraha,” turut menjadi daya tarik utama dalam prosesi tersebut. Tarian menggambarkan semangat orang Pacitan yang ditempa dengan kehidupan berupa lingkungan yang sangat keras.

Baca Juga  Kampus Mengajar 5, Mengabdi di SD Negeri 2 Borang, Arjosari, Pacitan

Dalam sambutannya yang disampaikan dalam bahasa Jawa, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya peringatan ini. Ia menjelaskan bahwa perayaan Hari Jadi Pacitan yang seharusnya jatuh pada 19 Februari dimajukan menjadi 17 Februari 2025, mengikuti instruksi pemerintah pusat terkait pelantikan Bupati dan Wakil Bupati serentak di Istana Kepresidenan.

Pacitan Sumandhang Nugraha

Mengusung tema “Pacitan Sumandhang Nugraha,” yang bermakna Pacitan penuh berkah dan limpahan rahmat, peringatan ini menjadi simbol rasa syukur masyarakat Pacitan atas perjalanan panjang daerah mereka.

Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Pacitan beserta istri, mantan Bupati dan Wakil Bupati Pacitan, Ketua DPRD Kabupaten Pacitan, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Kepala Bakorwil I Madiun, kepala daerah dari kabupaten tetangga, Forkopimda Pacitan, serta berbagai tokoh masyarakat, akademisi, dan pimpinan instansi pemerintahan.

Baca Juga  Ivar Jenner dan Justin Hubner, Calon Pemain Naturalisasi Berkunjung ke PSSI

Hal yang berbeda tahun ini untuk lataar belakang digunakan gebyok yang menggambarkan tokoh-tokoh dalam wayang.  Selain itu juga diberikan anugerah kepada almarhum   K.H. Hamid Dimyathi yang tengah diusulkan sebagai pahlawan nasional serta almarhum Sutrisno sebagai pencipta slogan Pacitan “Tata Pramana Hangeng Praja”, yang dalam hal ini diwakili oleh pihak keluarga.

Bupati Pacitan mengucapkan terima akasih kepada tim penelurusan sejarah Pacitan yang telah bekerja dalam mencari sejarah Pacitan dari jaman mataram kuno dengan situs Watukura, jaman Majapahit, jaman Surakarta.  Sehingga bisa mewujudkan adanya sejarah Pacitan yang bisa menambah literasi keragaman budaya Pacitan.