Pelantikan Bakti Sutopo sebagai Ketua STKIP PGRI Pacitan 2025-2029, Dorong Transformasi Menuju Universitas

Pelantikan Bakti Sutopo sebagai Ketua STKIP PGRI Pacitan 2025-2029, Dorong Transformasi Menuju Universitas
SHARE

PRABANGKARANEWS || Pelantikan Ketua STKIP PGRI Pacitan periode 2025-2029 berlangsung khidmat di Aula STKIP PGRI Pacitan pada Selasa (18/2/2025). Acara ini dipimpin oleh PPLP-PT PGRI Pacitan dan dihadiri oleh BPLP-PT PGRI Prof. Dr. Supardi Sajiman, serta perwakilan dari PGRI Jatim, PGRI Pacitan, instansi vertikal, perguruan tinggi, civitas akademika, sekolah mitra, dan bank mitra yang turut menyemarakkan prosesi.

Dalam pelantikan ini, Bakti Sutopo, S.S., M.A. secara resmi dikukuhkan sebagai Ketua STKIP PGRI Pacitan periode 2025-2029 oleh Prof. Dr. Supardi Uki Sajiman. Momen ini menjadi titik awal bagi kepemimpinannya dalam membawa kemajuan bagi kampus dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Supardi Sajiman berharap di bawah kepemimpinan Bakti Sutopo, STKIP PGRI Pacitan dapat mengalami perkembangan pesat. Sesuai pakta integritas, Ketua baru harus mengutamakan kepentingan institusi di atas kepentingan pribadi. Salah satu fokus utama kepemimpinan ini adalah mendorong transformasi STKIP menjadi universitas guna memperluas cakupan akademik dan meningkatkan daya saing kampus.

Baca Juga  [HOAKS] Beredar Kabar Intan Jaya Darurat Militer dan Masyarakat Sipil Mengungsi, Ini Faktanya !

Dukungan dari berbagai pihak, termasuk PGRI, pemerintah daerah, dan mitra pendidikan, diharapkan dapat mempercepat proses transformasi tersebut. Perubahan ini diharapkan membawa manfaat lebih besar bagi mahasiswa, tenaga pendidik, serta masyarakat luas.

Selain itu, Prof. Dr. Supardi Sajiman juga menyinggung bahwa Pacitan, yang merupakan tempat lahir Presiden SBY, memiliki peran besar dalam dunia pendidikan, khususnya bagi para guru. Salah satu wujud nyata kontribusi ini adalah sertifikasi guru dan dosen yang mulai terealisasi pada 2025. Ia juga mengungkapkan kekagumannya saat berkunjung ke Pacitan, meskipun tidak dapat memasuki Museum SBY karena tutup pada hari Selasa.