Pj. Bupati Kampar Kamsol Turun Langsung Lokasi Bentrok, di Desa Terantang, Kec.Tambang

PRABANGKARANEWS.COM || KAMPAR – Aksi brutal sekitar 100 orang terjadi di Desa Terantang Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar mulai Ahad sore (19/6/2022).
Penyerangan dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) sehingga mengakibatkan puluhan warga mengalami luka-luka.

Mendapatkan kabar itu Pj. Bupati Kamsol turun langsung ke lokasi menemui warga tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.
Secara brutal mereka melakukan penyerangan sembari membawa samurai, pisau, pentungan dan batu bata untuk melempar warga.
Penyerangan ini merupakan rentetan dari peristiwa perebutan lahan Kebun Kelapa Sawit petani yang tergabung dalam koperasi Iyo Basamo.
“Saya mengutuk kekerasan yang terjadi, sehingga menimbulkan banyak korban yang perlu mendapatkan perawatan,” kata Kamsol dilansir dari laman jaringnasional.net.
Bersama tokoh masyarakat, ninik mamak bahkan Forkopimda akan terus mengawal terhadap peristiwa ini, serahkan kepada pemerintah, kepada kedua belah pihak hindari perbuatan anarkis sehingga tidak ada korban yang jatuh.
“Ini sangat menjadi perhatian bagi kami bersama Forkopimda Kampar bahkan telah berkoordinasi dengan Kajati Riau terhadap koperasi ini, Pemerintah berpihak kepada masyrakat,” kata dia.
Dia berharap kepada pihak kepolisian menangkap aktor utama terhadap aksi anarkis itu
“Aktor utamanya harus ditangkap, karena sudah bertindak sangat tidak berprikemanusiaan. Yang mana Anak anak dan Ibu-ibu juga jadi korban,” sebutnya.
Dia sudah memerintahkan agar Dinas Kesehatan Kampar, memberikan perawatan terhadap warga yang menjadi korban.
“Untuk pembiayaan warga yang korban pemerintah yang menanggungnya,” tambahnya.
Ia juga sudah meminta kepada Kapolres Dandim agar dapat mengamankan lokasi itu untuk sementara.
“Hal ini untuk mencegah terjadinya hal hal yang tidak di inginkan yang dapat membuat munculnya bentrok kembali,” katanya.
“Terhadap masalah Koperasi dan warga, sudah pernah kita rapatkan dengan forkopimda, namun sekarang ini masih ada gugatan hukum yang berproses. Jadi kita menunggu proses hukum yang berjalan,” ungkapnya.
Selain itu ia menyerahkan agar pucuk adat kenegerian Desa Terantang dapat menyelesaikan masalah yang terjadi.
“Pemerintah tetap mengawal dan memantau prosesnya. Namun diharapkan pucuk adat bisa menyelesaikan terlebih dahulu. Jika tidak bisa barulah pemerintah akan terlibat,” ungkapnya. (nty/jnn)