Kolaborasi Sugiri Sancoko – Ali Mufthi Kurangi Pemukiman Kumuh di Ponorogo
![Kolaborasi Sugiri Sancoko – Ali Mufthi Kurangi Pemukiman Kumuh di Ponorogo](https://prabangkaranews.com/wp-content/uploads/2022/12/pnorog.jpg)
PRABANGKARANEWS.COM || Ponorogo – DANA program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) rutin mengucur dari Jakarta ke Ponorogo. Pengawal setianya adalah Ali Mufthi, anggota Komisi V DPR RI yang notabene mantan ketua DPRD Ponorogo. Bupati Sugiri Sancoko juga rajin menyambut kedatangan program strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam percepatan penanganan pemukiman kumuh lewat Gerakan 100-0-100 itu. Yakni, 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Kali ini tiga kelurahan di Ponorogo (Tonatan, Mangkujayan, dan Keniten) masing-masing mendapat jatah Rp 750 juta. Kang Bupati, sapaan Bupati Sugiri Sancoko, berharap program Kotaku bersinergi kuat dengan program sokongan dana RT Rp 10 juta setahun untuk menata lingkungan di perkotaan.
‘’Pemerintah pusat menangani kota kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan peran masyarakat,’’ kata Kang Bupati saat serah terima Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kotaku di Balai Kelurahan Tonatan, Selasa (27/12/2022).
Bersamaan itu, Ali Mufthi siap mengusung program bedah 1.000 rumah lebih pada 2023 mendatang. Dia kini bergabung dengan Komisi V DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Kementerian Perhubungan; serta Kementerian Desa Pembangunan DaerahTertinggal dan Transmigrasi. ‘’Beberapa pembangunan jembatan gantung juga akan dilaksanakan di Ponorogo,’’ terangnya, dilansir dari Ponorogo.go.id.
Berangkat dari Daerah Pemilihan Jatim VII, Ali Muthi aktif turun gunung menjaring aspirasi masyarakat. Program Kotaku yang selama ini berjalan juga bertujuan mencegah munculnya permukiman kumuh baru.
‘’Kegiatan-kegiatannya dititikberatkan pada entitas desa atau kelurahan yang meliputi pembangunan infrastruktur serta pendampingan sosial dan ekonomi,’’ jelasnya. (kominfo/win/hw)