Babinsa Simo Gelar “PBB” Dalam Rangka Hari Baden Powell

SHARE

Prabangkaranews.com- BOYOLALI. Anggota Koramil 12 / Simo, Kodim 0724 / Boyolali bersama Kwaran Gerakan Pramuka Kecamatan Simo dalam rangka menyambut hari bapak pandu sedunia “Baden Powell Day”, mengadakan pelombaan PBB di SMA Negeri 1 Simo, Jl. Ngadenan No. 549, Kebayanan 3, Kelurahan Pelem, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. hari Minggu (23/02/2020).

Lord Robert Stephenson Smyth Baden-Powell atau yang lebih dikenal dengan panggilan B-P (dibaca Bipi), singkatan dari Baden-Powell adalah tokoh pendiri Scouting movement atau gerakan kepanduan dunia yang saat ini memiliki anggota hampir di seluruh negara dengan jumlah anggota lebih dari 50 juta jiwa. Pada jumat 22 Februari lalu, para Pandu (sebutan untuk anggota kepanduan) memperingati Scout founder’s day yang merupakan hari kelahiran dari Lord baden Powell 22 Februari 1857, tanggal dan bulan kelahirannya kemudian ditetapkan sebagai Hari Bapak Pramuka Sedunia atau Bapak Pandu Sedunia.

Pada awal tahun 1900, Baden Powell yang merupakan purnawirawan jenderal dari angkatan perang Kerajaan Inggris melihat banyak anak dan remaja yang kurang mempunyai kegiatan positif dan akhirnya terjebak dengan kegiatan-kegiatan negatif bahkan kriminalitas remaja yang meresahkan masyarakat.

Baden Powell juga terinspirasi dengan buku karangannya “Aids to Scouting” yang tadinya diperuntukkan para calon prajurit di Inggris ternyata juga dibaca oleh anak-anak dan remaja. Buku tersebut oleh Baden Powell dimanfaatkan sebagai bahan utama kegiatan perkemahan yang dilakukannya di Pulau Brownsea, Inggris, dengan mengikutsertakan 20 anak dan remaja Inggris.

Baca Juga  Rocky Gerung; Edhy Prabowo  ditangkap KPK Gerindra Bakal Balas Dendam

Hasil perkemahan tersebut oleh Baden Powell , menjadi bahan buku “Scouting for Boys” yang ditulis dan diterbitkannya pada tahun 1908. Buku itu kemudian menjadi buku yang amat diminati, maka lahirlah gerakan kepanduan di Inggris dan segera menyebar ke seluruh dunia. Termasuk ke Indonesia, yang kegiatan kepanduan pertama kali digelar pada tahun 1912,

Inti dari kegiatan kepanduan yang kemudian di Indonesia dikenal dengan nama kepramukaan. Sejak 1961 disatukan dalam wadah Gerakan Pramuka, adalah mendidik dan membina anak-anak dan remaja untuk selalu bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai ajaran agama masing-masing, cinta dan menjalankan kewajiban terhadap Tanah Air, siap menolong dan membantu siapa-pun yang membutuhkan bantuan, serta membina diri mereka sendiri untuk sehat secara jasmani, dan mampu mandiri, serta berketerampilan hidup yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam kepramukaan sedapat mungkin dilakukan di luar ruangan, di alam terbuka, sambil mengagumi ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, dan membantu merawat serta melestarikan lingkungan hidup, termasuk flora dan faunanya. Namun demikian yang perlu mendapatkan perhatian baik pembina maupun anggota kepramukaan aspek “safety” harus menjadi prioritas uatama. Sehingga kejadian di Sleman dengan kegiatan susur sungai menyebabkan kecelakanan bagi anggota pramuka, bisa diminimalkan resiko. Juga perlu diberikan pengetahuan yang berkaitan dengan cuaca, dan karakteristik alam sekitar sehingga dapat menjadi bekal pramuka.

Baca Juga  Daya Listrik Pelanggan 450 VA, Apakah Layak Dihapus ?

Kegiatan kepramukaan yang pertama kali digagas oleh Baden Powell tersebut adalah bagian dari pendidikan karakter untuk menjadikan kaum muda menjadi manusia yang berguna bagi diri mereka sendiri, keluarga, bangsa, dan negaranya.

Baden Powell juga berusaha menjadikan dunia yang lebih baik. Itulah yang menjadi slogan gerakan kepramukaan sedunia saat ini yaitu, “Para Pramuka Menciptakan Dunia yang Lebih Baik”.

Upaya menciptakan dunia yang lebih baik itu dapat kita lakukan mulai dari lingkungan terkecil, yaitu di dalam keluarga masing-masing. Berusaha hidup damai dengan sesama keluarga, tidak saling menyakiti, tidak melakukan perundungan dan tidak terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.

Lingkungan masyarakat kita juga berusaha agar tidak terjadinya intoleransi, dengan saling menghormati satu sama lain, apa-pun latar belakangnya. Baden Powell juga telah memberikan teladan dengan menyelenggarakan jambore yang terbuka untuk semua, tanpa membeda-bedakan pesertanya.

Baca Juga  Anies Baswedan Melenggang ke Pilpres 2024

Kita juga harus menjaga agar setiap Pramuka dapat menjadi yang terdepan dalam mencegah berkembangnya ujaran kebencian, kabar bohong, maupun perilaku negatif lainnya. Termasuk mencegah peredaran narkoba, meluasnya pornografi, tawuran, dan perilaku kriminalitas lainnya.

Kwaran Gerakan Pramuka Kecamatan Simo dalam upaya meneguhkan semangat kebaikan yang telah dibawa bapak kepanduan dunia (the founding father) Baden Powel menggelar berbagai aksi kebaikan. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang sekaligus mengimplentasikan misi kebaikan yang telah ditularkan oleh Baden Powel kepada Pramuka Indonesia.

Kegiatan dimulai dari upacara pembukaan, dilanjutkan dengan Perlombaan PBB dan diakhiri dengan renungan hari jadi Baden Powell dimalam harinya.

Badan Pembina Desa (Babinsa) Simo Koramil 12/Simo Kodim 0724/Boyolali Pelda Tri Admoko dalam amanatnya menuturkan bahwa, “Tujuan utama dalam kegiatan ini adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, memupuk persatuan dan tali persaudaraan serta menumbuhkan dan menjaga semangat cinta tanah air sehingga di masa depan kita memiliki kader generasi muda yang tangguh, mempunyai satu hati dan satu jiwa salam menerima estapet pembangunan bangsa”.

Lanjutnya, Pelda Tri Admoko berharap kepada para peserta pramuka, “Berbaktilah kepada negeri dengan semboyan dan motto gerakan pramuka “Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan, Ihklas Bakti Bina Bangsa Berbudi Bawa Laksana”