Cerita 1 Wayang Beber Tawang Alun Gedompol, Donorojo
WAYANG BEBER, PRABANGKARANEWS || Menurut penuturan Tri Hartanto, pewaris Wayang Beber Pacitan, juga Ketua Yayasan Wayang Beber Tawangalun, Rabu (4/12/24) Wayang Beber ini dibuat dari Kertas Gedog atau Daluang berasal dari Ponorogo. Wayang Beber Pacitan merupakan jenis Wayang Beber yang usianya paling tua dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Nasional dalam kategori Budaya Takbenda pada tahun 2015. Wayang Beber Pacitan ini berusia lebih dari 350 tahun, lebih tua dibandingkan dengan Wayang Beber Gunung Kidul.
Tri Hartanto bercerita terkait dengan jagong satu dalam Wayang Beber sebagai berikut. Pada suatu hari, Dewi Sekartaji, putri dari Prabu Brawijaya, memiliki seorang kekasih bernama Panji Asmarabangun. Panji Asmarabangun adalah putra Ki Demang Kuning yang dikenal juga dengan nama Jaka Kembang Kuning. Mereka berdua menjalin cinta yang mendalam, meski keadaan memisahkan mereka dalam jarak dan waktu.
Di sisi lain, di tempat yang jauh dari istana, hiduplah seorang ksatria perkasa bernama Raden Klana Sewandana. Ia dikenal sebagai seseorang yang sangat kaya dan memiliki kekuatan luar biasa. Kesaktiannya membuat banyak orang terpikat, dan ia memiliki keinginan untuk memperluas pengaruhnya dengan cara yang strategis.
Raden Klana Sewandana mendengar tentang kecantikan Dewi Sekartaji dan memutuskan untuk melamarnya. Ia berharap dengan menikahi Dewi Sekartaji, ia dapat menjadikannya sebagai ratu di kerajaannya. Rencana ini bukan hanya didasarkan pada kecantikan Dewi Sekartaji, tetapi juga pada keinginannya untuk memperkuat posisinya sebagai penguasa yang disegani.
Namun, niat Raden Klana Sewandana untuk menjadikan Dewi Sekartaji sebagai permaisuri tidak mudah. Ada banyak tantangan yang harus ia hadapi, termasuk hubungan Dewi Sekartaji dengan Panji Asmarabangun. Konflik ini menjadi cerita yang penuh dengan ketegangan, ambisi, dan cinta yang diuji oleh waktu dan takdir.
Oleh: Tri Hartanto
Editor: Hendriyanto
